Pertemuan Kegiatan Program Pendataan Data Sasaran POPM Filariasis

 
Bulan Oktober diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah (BELKAGA). Untuk itu, seluruh penduduk yang berusia antara 2-70 tahun dan tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah atau Filariasis akan diingatkan untuk meminum obat pencegahan yang diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut.
''Hingga saat ini, hanya ada 6 provinsi yang bukan daerah endemis Filariasis di Indonesia, yaitu provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat,'' tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa pagi (25/9).
Filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah, masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, karena baik anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah. Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit Filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
Kabupaten Yahukimo juga termasuk daerah endemis penularan Filariasis dan sudah melaksanakan POPM Filariasis sejak Tahun 2015 dan seharunya sudah bisa mencegah secara efektif penularan Filariasis pada Tahun 2019 sesuai dengan ketentuan minum obat Filariasi pencegahan minimal 1 kali setahun selama 5 tahun.
Untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan POPM Filariasis di Kabupaten Yahukimo yang sudah berlangsung selama 4 Tahun, kenyataan sulit terlaksana dengan baik mulai dari laporan jumlah penggunaan obat Filariasis, jumlah data kasus per 31 Puskesmas dan 65 Pustu maupun jumlah data saasaran program Filariasis di masing-masing Faskes.
Oleh karena itu pada Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo melaksanakan pertemuan dengan 31 Puskesmas untuk memvalidasi Data Sasaran Program Filariasis dan persiapan pelaksanaan POPM Filariasis yang sumber dananya merupakan bantuan dari Subdit Filariasis Kemenkes RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun Anggaran 2018. Dengan data sasaran sebagai berikut:

Untuk selanjutnya diharapkan 31 Puskesmas dan 2 Puskesmas tambahan di Kota Dekai dapat segera melengkapi data hasil cakupan pelayanan POPM Filariasis dari Tahun 2015 sampai dengan 2018 untuk segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Kementerian Kesehatan RI.
Dalam kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabid P2P Dinkes Kabupaten Yahukimo, Yafet Kepno Amd.Kep menyampaikan perihal keseriusan kepala-kepala Puskesmas di 33 PKM dan 65 Pustu untuk mensukseskan program pendataan data sasaran program dan POPM lanjutan Filariasis agar Yahukimo kedepan dapat terbebas dari penularan Filariasis.
Berikut Dokumentasi kegiatan ini..





Sumber: Admin

 

Komentar